Sri Mulyani stresses 2022 state official wealth report still ongoing

 

Finance Minister Sri Mulyani Indrawati emphasized that the reporting process of the 2022 state official wealth report (LHKPN) at the Ministry of Finance is still ongoing until March 31, 2023.

She made the statement to respond to news that implied that the Finance Ministry employees have not been compliant with reporting their wealth, resulting in upset reactions from netizens.

"The Ministry of Finance obligates its employees to report their LHKPN, tax and wealth report application (Alpha), and annual tax return (SPT) earlier, before February 28, 2023," Indrawati said as quoted from her official Instagram account here on Sunday.

She said that as of February 23, 2022, there were 18,306 or 56.87 percent employees of the Finance Ministry who have reported, with the remaining 13,885 employees, or 43.13 percent, have not yet reported.

From 2017-2020, the Finance Ministry achieved a 100 percent level of compliance with the LHKPN reports.

In 2021, only one employee at the ministry did not complete the documents, resulting in a compliance rate of 99.99 percent.

The LHKPN is regulated in Law No. 30 of 2002, which was amended by Law No. 19 of 2019. It obligates state officials, who carry out executive, legislative, or judicial functions and other officials related to the state administration, to report their wealth.

Indrawati explained that not all employees in the Finance Ministry are required to report their wealth through the LHKPN, but only employees and officials who have been listed in the Ministerial Decree No. 83 of 2021.

In 2021, at least 33,370 employees in the Ministry of Finance were required to report their wealth through LHKPN, and in 2022, the number was recorded at 32,191 employees.

Indrawati explained that employees who are not required to report to LHKPN still report their assets and tax returns through Alpha, an internal reporting app.

Since 2021, the LHKPN reporting through e-lhkpn has been integrated with Alpha, so required employees should only report once.

 

Apple akan meningkatkan pemindai LiDAR dalam model iPhone 15 Pro mendatang dengan pemasok baru. Analis Ming-Chi Kuo telah mengungkapkan bahwa Sony akan menggantikan Lumentum dan WIN Semiconductors sebagai pemasok eksklusif untuk Time-of-Flight (ToF) Vertical-Cavity Surface-Emitting Laser (VCSEL) di model iPhone 15 Pro. 

Langkah ini diharapkan dapat mengurangi konsumsi daya atau memberikan kinerja ToF yang lebih baik dengan konsumsi daya yang sama.

Teknologi baru ini akan membawa peningkatan signifikan pada kamera dan potensi aplikasi augmented reality (AR) pada model iPhone 15 Pro. Solusi ToF VCSEL baru dari Sony mengintegrasikan VCSEL dan IC driver, yang berarti pemindai LiDAR dapat menawarkan kinerja ToF yang lebih baik dan mengonsumsi lebih sedikit daya. Teknologi ini dapat secara signifikan menguntungkan Mode Malam, fotografi cahaya rendah, dan mode Sinematik.

Sensor ToF baru ini, dipadukan dengan prosesor terbaru dan teknologi layar, dapat menjadikan model iPhone 15 Pro sebagai perangkat yang paling hemat daya. Peningkatan ini akan merevolusi masa pakai baterai model iPhone 15 Pro, dengan chip A17 Bionic baru dan teknologi layar baru.

Advertisement

Rumor seputar model iPhone 15 Pro tidak berakhir di situ. Perangkat tersebut juga diharapkan menampilkan lapisan titanium baru dan lensa periskop pada iPhone Pro yang lebih besar, yang dapat menghasilkan peningkatan yang lebih signifikan di departemen kamera.

Secara keseluruhan, keputusan Apple untuk beralih ke Sony sebagai pemasok eksklusif untuk ToF VCSEL di model iPhone 15 Pro diharapkan membawa peningkatan yang signifikan pada kamera dan aplikasi AR sekaligus mengurangi konsumsi daya. 

Menurut laporan terbaru, Apple juga akan meningkatkan RAM dari 6GB menjadi 8GB untuk model Pro mendatang. Dengan semua peningkatan ini, seri iPhone 15 bisa menjadi ponsel andalan Apple yang paling mengesankan.

GIZMOCHINA

Share :